Nama : Mahigbal Kelana Lubis
Kelas : 2ka13
NPM : 15113234
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
1. Pengertian Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan
suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil
keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau
kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang
tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit
dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tinkat yang
berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi,
tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh
karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
Keputusan adalah sesuatu pilihan
yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia.
2. Jenis-Jenis Keputusan
Jenis Keputusan dalam sebuah
organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk
mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus dilibatkan dalam
mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.
Secara garis besar keputusan
digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan
rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya
telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin
adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Dalam mengambil keputusan, baik yang
bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama
adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada
intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana
pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan
instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.
Pengambilan keputusan berdasrkan
metode ada 2, yaitu tradisional dan modern. Pengambilan keputusan secara
garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.
3. Tingkat Pengambilan Keputusan
Banyak jenis keputusan yang berbeda
harus dibuat dalam organisasi. Seperti bagaimana membuat suatu produk,
bagaimana memelihara mesin, bagaimana menjamin kualitas produk dan bagaimana
membentuk hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan.
Dengan keputusan yang berbeda ini,
beberapa tipe dasar pemikiran harus dikembangkan untuk menetapkan siapa saja
yang memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan dalam organisasi.
Pemikiran tersebut didasarkan pada
dua faktor berikut :
- Sejauh mana keputusan yang diambil akan
mempengaruhi pihak lain.
- Tingkat manajemen.
Keputusan yang diambil mungkin hanya
memiliki sedikit pengaruh terhadap organisasi secara umum, tetapi bisa saja
sebaliknya. Semakin banyak pengaruh keputusan yang diambil terhadap organisasi
tersebut, semakin vital keputusan tersebut. Tingkatan pada manajemen menuntuk
pada manajemen tingkat bawah, menengah, dan atas. Dasar pemikiran untuk
menentukan siapa yang akan mengambil keputusan adalah semakin besar pengaruh
keputusan yang diambil terhadap organisasi (yang artinya semakin vital
keputusan tersebut) maka semakin tinggi tingkatan manajer yang bertanggung
jawab atas pengambilan keputusan tersebut.
Walaupun seseorang wirausahawan
memiliki tanggung jawab dalam pembuatan keputusan tertentu, tidak berarti
ketika mengambil keputusan tidak membutuhkan bantuan orang lain, terutama
anggota organisasinya.
Ada sebuah cara yang disebut
“konsensus” yang biasa digunakan wirausahawan untuk mendorong anggota
organisasi terlibat dalam pengambilan keputusan tertentu. Konsensus adalah
persetujuan dalam pengambilan keputusan oleh semua individu yang terlibat
didalamnya. Konsensus biasanya terjadi setelah pertimbangan dan pembahasan
mendalam yang lama oleh anggota-anggota dari kelompok yang mengambil keputusan.
Keputusan melalui konsensus memiliki
kelebihan dan kekurangan.
- Kelebihannya : Seorang wirausaha dapat lebih
memanfaatkan perhatian pada konsep, sementara anggota organisasi lainnya
mengembangkan konsep dasar tersebut menjadi sebuah keputusan konkrit dan
dapat diambil.
- Kekurangannya : terlalu banyak orang yang
dilibatkan, amak pengambilan keputusan memakan waktu yang relatif lama dan
biayanya yang relatif mahal.
4. Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan
didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat keputusan untuk memilih
alternatif yang tersedia. Adapun langkah sistematis yang harus dilakukan dalam
proses pengambilan keputusan adalah sebgai berikut :
- Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang
dihadapi
- Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang
dihadapi
- Memilih alternatif yang paling efisien dan
efektif untuk memecahkan masalah
- Melaksanakan alternatif tersebut
- Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan
berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar