Minggu, 03 April 2016

resensi novel Raditya Dika koala kumal bab 8

bab 8
Menciptakan Miko

Serial Malam Minggu Miko. Mungkin tidak asing lagi di telinga. Acara ini sudah tayang di salah satu tv swasta. Proses terbentuknya pembuatannya penuh dengan cerita suka dan duka. Mulai dari susahnya nyari pemainnya, saat pengambilan gambar, pemain telat, atau belum lagi biaya yang dia ke luarkan dari uang sendiri –sebelum ditayangkan di tv.

‘Mbak, bantuin proyek kecil-kecilan aku, ya. Acting gitu buat main di video.’
‘Soteng gitu yah, Bang?’ tanya Mbak Neni (pembantunya)
‘Iya, shooting,’ kata gue.
‘Mau, Bang, Mau! Ada Dude Herlino gak?’

Masalahnya tak berhenti di situ saja. Ketika mulai diproduksi untuk penayangan perdana di tv. Kemampuan Dika yang minim pun diuji. Bagaimana pun untuk menjadi sutradara harus bisa memecahkan masalah di lapangan. Seperti saat hujan tiba-tiba turun, skenario kadang kala harus berubah dan menyesuaikan keadaannya.

“Di balik masalah yang pasti selalu ada ketika shooting,
gue senang menyelesaikannya. Terus terang gue bangga
dengan apa yang gue lakukan di Miko.” (Hal. 160)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar